Cari Blog Ini

27 November 2014

BAB 13 - AMANAT SANG BUDDHA KEPADA DEWA DAN MANUSIA

* * * Untuk melihat dalam versi web, dapat >> klik disini 

BAB 13 
AMANAT SANG BUDDHA KEPADA DEWA DAN MANUSIA


Pada saat itu Sang Buddha mengulurkan tangan-Nya yang berwarna emas untuk menyentuh dan meraba bagian atas dari kepala Sang Ksitigarbha sambil bersabda, “Betapa bahagia-nya, O Arya Ksitigarbha yang Maha Welas Asih.  Daya batin-Mu sangat luar biasa, welas asih-Mu tak terperikan, kebijaksanaan-Mu tak terlukiskan, dan keterampilan-Mu tak tertandingi.  Para Buddha di 10 penjuru dunia semua-nya memuji dan menyanjung daya kebajikan yang Engkau miliki, sekali pun Kami menceritakan-nya hingga juta-an kalpa pun tidak kunjung habis.”



“O Arya Ksitigarbha,” Sang Buddha melanjutkan sabda-Nya, “Betapa penting-nya, O Sang Maha Welas Asih, ingat-lah sedaam-dalam-nya bahwa hari ini Aku sengaja hadir di depan ratusan ribu koti hadirin dari himpunan besar yang meliputi para Buddha, para Bodhisattva Mahasattva, para Dewa, naga, ke-8 kelompok makhluk serta umat-umat lain-nya di alam persamuan agung di Istana Surga Trayastrimsa ini, Aku dengan perasaan sangat berat berpesan serta menyampaikan kewajiban penting kepada Engkau, yakni Tugas Penting untuk membimbing para Dewa dan manusia serta segala makhluk hidup baik yang berada di alam surga ataupun di alam sengsara, terutama mereka yang belum terbebas dari Triloka, yang masih bermukim di alam Neraka Berapi, agar mendapat kesempatan untuk keluar dari tempat kesengsaraan-nya dan tidak akan diterjunkan ke alam kesedihan lagi, karena tempat itu sangat-lah menderita.  Meskipun mereka hanya mengalami penderitaan di alam tersebut sehari semalam saja, terutama para umat yang berdosa berat, yang harus menjalankan hukuman-nya di Neraka Pancanantarya atau Avici, yang lama-nya sampai juta-an kalpa dan sukar mendapat kesempatan untuk mengeluarkan diri-nya jika tidak ada umat yang memberi manfaat doa kepada mereka, o betapa menyedihkan.”

* * *


“O Arya Ksitigarbha, ketahui-lah, para umat yang berasal ari Jambudvipa itu, baik minat-nya maupun pikiran-nya dan tabiat-nya tidak ada kepastian.  Terutama masih terdapat sebagian besar dari para umat yang cenderung melakukan perbuatan buruk atau jahat.  Meskipun mereka pernah dibimbing oleh para tokoh suci hingga tergerak budi-nya, namun kebanyakan dari mereka hanya bertahan sekejab saja lalu merosot lagi.  Jika mereka bertemu dengan lingkungan yang jahat, maka benih yang buruk mudah sekali tumbuh menjadi subur.  Maka dari itu, sejak jauh dari masa ini Aku pernah menjelmakan diri-Ku menjadi juta-an Buddha atau bentuk makhluk yang lain, kemudian menurut sifat sang umat atau perangai-nya Aku memberi bimbingan kepada mereka untuk menyelamatkan mereka, supaya mereka terbebas dari penderitaan secepat mungkin.”

* * *



“O Arya Ksitigarbha, hari ini dalam suasana yang demikian khidmat dan cerah serta dengan penuh keyakinan, Aku berpesan lagi kepada Anda, bahwa pada masa yang akan datang, apabila terdapat para Dewa ataupun manusia serta para putra putri yang berbudi, jika mereka pernah mengembangkan budi-nya di bidang Buddha Dharma, biarpun kebaikan-nya hanya sehelai rambut, sehalus debu, bahkan sekecil sebutir pasir, atau hanya setetes air, Engkau harus menggunakan daya Kebodhian-Mu yang luhur itu untuk melindungi-nya serta mendorong mereka agar dapat menggerakkan hati sanubari-nya sedalam mungkin, untuk mempraktekkan Dharma luhur dengan cara selangkah demi selangkah hingga mencapai puncak kesucian, serta memberi dukungan kepada mereka agar kegiatan suci mereka ini tidak akan mundur atau menghilang.”

* * *


“Lagi, O Arya Ksitigarbha, pada masa yang akan datang, apabila terdapat para Dewa atau para umat manusia, dikarenakan saat akibat karma-nya telah tiba, dan mereka mulai jatuh ke alam kesedihan atau sedang menuju ambang pintu neraka, seandai-nya, saat itu mereka teringat atau dapat menyebut nama dari seorang Buddha, atau nama dari seorang Bodhisattva, atau mereka masih dapat menghafalkan 1 suku kata, atau 1 bait gatha dari Sutra Mahayana, maka umat tersebut harus diselamatkan oleh kekuatan kesucian-Mu.  Atau diberi berbagai cara yang mudah, agar mereka dapat dengan cepat membebaskan diri-nya dari Jalan Kesengsaraan dan keluar dari ambang pintu neraka.  Dan pada waktu itu juga, Engkau dapat memperlihatkan badan Anantayakaya-Mu di alam itu guna membuka pintu neraka dan membebaskan para penderita dari siksaan neraka, kemudian umat yang telah diselamatkan oleh-Mu itu dibimbing agar dapat dilahirkan di surga atau dunia manusia untuk menikmati kebajikan-nya.  Apabila sudah tepat saat-nya, berikan-lah Dharma luhur kepada mereka, agar mereka semua dapat mencapai Kebodhian-nya.”

* * *



Pada waktu itu juga Sang Buddha mengucapkan 4 bait gatha kepada Bodhisattva Ksitigarbha, 

Para Dewa dan manusia yang ada pada saat ini dan pada masa mendatang
Ku-serahkan kepada-Mu dengan penuh keyakinan
Selamatkan-lah mereka dengan Maha-Prabhava ( Kekuatan Batin yang Maha Besar )
Dan jangan ada 1 pun umat yang terjerumus ke alam kesengsaraan


Saat itu, Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha ber-anjali dengan merangkupkan ke-dua telapak tangan-Nya seraya berkata, “Hal itu tak usah-lah dikhawatirkan, O Bhagava yang Termulia.  Bagi para umat berbudi yang berada pada masa mendatang, asalkan mereka bertekad menghayati Buddha Dharma walaupun hanya sekali saja mereka pernah merasa yakin dan hormat terhadap Buddha Dharma, Aku akan menggunakan ratusan ribu jenis cara yang sesuai dengan kondisi-nya untuk menyelamatkan mereka, membebaskan mereka dari penderitaan.  Tentu akan lebih baik lagi jika mereka dapat mendengar atau membaca Sutra Mahayana dan langsung membangkitkan Bodhicitta-nya serta berhasrat mempraktekkan Dharma dalam kehidupan-nya, pasti mereka tidak akan mundur dari Jalan Anuttara Samyak Sambodhi, dan segala cita-cita luhur mereka akan mencapai kesempurnaan.”

* * *



Ketika perkataan Sang Ksitigarbha sampai di sini, tiba-tiba seorang Bodhisattva bernama Akasagarbha bangkit dari tempat duduk-Nya, lalu bersujud kepada Sang Buddha sambil berkata, “O Bhagava yang Termulia, sejak Saya mengikuti himpunan terbesar di persamuan agung ini, Saya telah mendengar Sang Bhagava menyanjung dan memuji kewibawaan dan kekuatan kesucian yang amat menakjubkan yang dimiliki oleh Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha, maka pada kesempatan ini Saya ingin bertanya, apabila para putra putri berbudi yang berada di masa mendatang serta para Dewa, naga, dan makhluk-makhluk lain-nya, yang mendapat kesempatan untuk mendengar nama Sang Ksitigarbha, mengkaji Sutra Beliau, memberi hormat kepada Beliau, serta mengadakan puja bakti terhadap ruphang Beliau, dengan melakukan kebajikan ini,  manfaat apakah yang akan mereka peroleh ?  Mohon sudi kira-nya Bhagava yang Termulia bersedia menguraikan-nya kepada kami sekalian serta kepada para umat yang berbudi baik di masa sekarang dan di masa mendatang.”

Sang Buddha bersabda kepada Bodhisattva Mahasattva Akasagarbha, “Dengarkan-lah baik-baik O Arya Akasagarbha yang Terhormat.  Manfaat-nya banyak sekali, dan sekarang Aku akan menerangkan-nya satu per satu kepada-mu sekalian.”

* * *



“Ketahui-lah, apabila para putra putri berbudi yang berada di masa mendatang, bilamana mereka melihat gambar Sang Ksitigarbha, serta mendengar Sutra-Nya, ataupun membaca Sutra-Nya, serta langsung mempraktekkan Ajaran-Nya, di samping itu mereka juga selalu memuja Beliau dengan dupa, bunga, pangan, jubah, permata, dan sebagai-nya, serta rela memberikan dana untuk membangun vihara, atau hanya meletakkan ruphang-Nya di dalam rumah-nya sendiri, atau hanya memberi hormat kepada Beliau, atau hanya memuji jasa-Nya dengan menyebut nama-Nya, maka para putra putri yang berbudi tersebut akan memperoleh 28 macam manfaat, yakni

1) Selalu dilindungi oleh para Dewa, naga, asta gatyah, dan hidup-nya selalu selamat sentosa.
2) Pahala dan kebajikan-nya semakin bertambah.
3) Terkumpul benih kebajikan atas keyakinan-nya terhadap Buddha Dharma.
4) Tidak akan mundur dari Jalan mencapai kesucian Anuttara Samyak Sambodhi.
5) Memiliki sandang pangan yang cukup.
6) Terhindar dari segala macam musibah dan wabah penyakit.
7) Terhindar dari bencana banjir dan kebakaran.
8) Terbebas dari pencurian dan perampokan.
9) Selalu dihormati orang.
10) Selalu mendapat dukungan dan bantuan dari para Dewa Dewi dari alam surga dan para raja setan yang berbudi.
11) Apabila beliau adalah seorang wanita, akan dapat terlahir sebagai seorang pria pada kehidupan yang akan datang.
12) Dan apabila ingin terlahir sebagai seorang wanita, mereka akan menjadi putri raja atau putri dari para pejabat atau pembesar yang mulia.
13) Memiliki paras muka yang cantik dan di mana-mana disukai orang.
14) Selalu mendapat kesempatan untuk dilahirkan di alam surga.
15) Akan terlahir sebagai raja atau kepala Negara.
16) Dapat mengetahui kehidupan pada masa yang lampau.
17) Cita-cita-nya selalu tercapai.
18) Keluarga-nya selalu aman, tentram, dan bahagia.
19) Semua malapetaka lenyap.
20) Tehindar dari 3 alam kesengsaraan.
21) Apa yang dikerjakan selalu berhasil.
22) Selalu tidur nyenyak.
23) Leluhur-nya ikut terbebas dari belenggu penderitaan.
24) Jika para leluhur-nya juga pernah menanam kebajikan, hal ini dapat membantu-nya untuk lahir di alam surga.
25) Mendapat pujian dari para suciwan.
26) Memiliki pikiran yang cerdas, tangkas, cekatan, dan tajam.
27) Memiliki jiwa yang welas asih.
28) Akhirnya akan mencapai tingkat Ke-Buddha-an.

* * *



Sang Buddha kemudian melanjutkan sabda-Nya, “Lagi, O Arya Akasagarbha.  Apabila para Dewa, naga, Dewa bumi, dewa surga, para raja setan dan pengikut-nya, baik yang berada di masa sekarang ataupun pada masa mendatang, setelah mereka mendengar nama Sang Ksitigarbha lalu mereka memberi hormat kepada ruphang Beliau ataupun mereka mendapat kesempatan mendengar Dharma atau Sutra tentang Maha Purva Pranidhana ( Janji Bodhisattva ) serta tugas suci Sang Ksitigarbha, dan dengan segera mereka tergerak hati-nya, kemudian menghormat kepada Beliau dengan tulus sambil memuji jasa-jasa Beliau, maka mereka akan memperoleh 7 macam manfaat sebagai berikut ;

1) Status mereka akan cepat naik ke tingkat alam suci.
2) Karma buruk yang dimiliki segera lenyap.
3) Selalu dilindungi oleh para Buddha.
4) Bodhicitta-nya tidak akan mundur sedikit pun.
5) Kekuatan dan kebijaksanaan-nya makin bertambah.
6) Dapat memiliki kekuatan batin.
7) Kelak pasti akan mencapai tingkat Buddha.

* * * 


Para hadirin dari himpunan agung yang terdiri dari juta-an para Buddha, Bodhisattva Mahasattva, Dewa, naga, ke-8 kelompok makhluk, serta umat-umat lain-nya, setelah mendengar Buddha Sakyamuni menyanjung dan memuji tentang kewibawaan, kebijaksanaan, yang sedemikian mulia dan luhur, yang mana dimiliki oleh Sang Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha, maka dengan selaras mereka mengucapkan, “Adbhuta, Adbhuta, Adbhuta ! ( luar biasa sekali, sangat luar biasa, hal ini belum pernah terjadi – 3 x )”


Pada saat itu, bunga mandarava surga yang amat harum serta jubah surga, manikam surga, dan keyura dewata ( untaian manikam ) yang banyak-nya bagaikan hujan terus-menerus memadati seluruh Istana Surga Trayastrimsa, sebagai persembahan kepada Sang Buddha Sakyamuni dan kepada Bodhisattva Ksitigarbha, dan juga sebagai tanda terima kasih yang mendalam atas jasa-jasa Sang Buddha Sakyamuni yang telah memberikan khotbah yang tak ternilai manfaat-nya, dan juga sebagai tanda penghormatan yang setinggi-tinggi-nya kepada Ksatria Sejati Bodhisattva Mahasattva Ksitigarbha.


Kemudian para hadirin bersama-sama memberi hormat kepada Buddha Sakyamuni dan Bodhisattva Ksitigarbha dengan mengatupkan ke-dua telapak tangan mereka, dan dengan perasaan bahagia mereka kembali ke tempat masing-masing.