Sigala, putera kepala keluarga itu bertanya :
"Dan apakah enam saluran yang memboroskan kekayaan itu ?"
Yaitu :
1. Gemar minum minuman yang memabuk-kan,
2. Berkeliaran di jalan pada saat yang tidak pantas,
3. Mengejar tempat-tempat hiburan,
4. Gemar berjudi,
5. Bergaul dengan teman-teman jahat,
6. Kebiasaan malas.
* * * * *
Sang Buddha berkata, "O putera kepala keluarga, terdapat pula enam bahaya karena :
1. Gemar minum minuman yang memabukkan, yaitu:
* Kerugian harta secara nyata,
* Bertambah-nya pertengkaran,
* Tubuh mudah terserang penyakit,
* Kehilangan sifat yang baik,
* Terlihat tidak sopan,
* Kecerdasan menjadi lemah.
2. Berkeliaran di jalan pada saat yang tidak pantas,
terdapat enam bahayanya, yaitu:
* Diri-nya sendiri tidak terjaga dan tidak terlindung,
* Anak-isteri-nya tidak terjaga dan tidak terlindung,
* Harta kekayaan-nya tidak terjaga dan tidak terlindung,
* Ia dapat di-tuduh sebagai pelaku kejahatan-kejahatan yang belum terbukti,
* Menjadi sasaran desas-desus palsu,
* Ia akan menjumpai banyak kesulitan.
3. Mengejar tempat-tempat hiburan,
bahaya-bahaya-nya adalah ia akan selalu berpikir :
* Dimana-kah ada tari-tarian,
* Dimana-kah ada nyanyi-nyanyian,
* Dimana-kah ada pertunjukan musik,
* Dimana-kah ada pembacaan deklamasi,
* Dimana-kah ada permainan tambur,
* Dimana-kah ada permainan genderang.
4. Gemar berjudi,
bahaya-bahaya-nya adalah :
* Bila menang, ia memperoleh kebencian,
* Bila kalah, ia kehilangan harta kekayaan-nya,
* Kerugian harta benda secara nyata,
* Di pengadilan kata-kata-nya tidak berharga,
* Ia dipandang rendah oleh sahabat-sahabat dan pejabat-pejabat pemerintah,
* Ia tidak disukai oleh orang-orang yang akan mencari menantu,
karena mereka akan berkata bahwa seorang penjudi tidak dapat memelihara seorang isteri.
5. Bergaul dengan teman-teman jahat,
bahaya-bahaya-nya adalah ia menjadi teman dan sahabat dari :
* Setiap penjudi,
* Setiap orang yang gemar ber-foya-foya,
* Setiap pemabuk,
* Setiap penipu,
* Setiap orang yang kejam.
6. Kebiasaan menganggur (malas),
bahaya-bahaya-nya adalah ia akan selalu berkata :
* 'Terlalu dingin' dan ia tidak bekerja,
* 'Terlalu panas' dan ia tidak bekerja,
* 'Terlalu pagi' dan ia tidak bekerja,
* 'Terlalu siang' dan ia tidak bekerja,
* 'Aku terlalu lapar' dan ia tidak bekerja,
* 'Aku terlalu kenyang' dan ia tidak bekerja.
Dengan demikian semua yang harus ia kerjakan tetap tidak dikerjakan,
harta kekayaan baru tidak ia peroleh dan harta kekayaan yang sudah ia miliki menjadi habis."
* * * * *
Sumber :
SIGALOVADA SUTTA,
Sang Buddha Pelindungku III,
Website Buddhis Samaggi Phala
http://www.samaggi-phala.or.id
* * * * * * * * * *
Tentang :
* The Gift of Love - Pangeran Siddharta dan Yasodhara
* Dhamma - Perkawinan dalam Agama Buddha
* Dhamma - Jalan Hidup Umat Buddha Perumah Tangga
* Nasehat Sang Buddha kepada Pasangan Suami Istri
* Kualitas yang Diharapkan Pasangan Suami Istri Dalam Pernikahan
* Kewajiban Seorang Suami
* Kewajiban Seorang Istri
* Kewajiban Seorang Istri - 02
* Sattaka 148 - Tujuh Jenis Istri
* 5 Cara Seorang Istri Diperlakukan Oleh Suami-nya seperti Arah Barat
* 8 Kualitas dalam Diri Seorang Wanita yang Akan Membawa Kesejahteraan dan Kebahagiaan
* 4 Dhamma yang Wajib Dimiliki Seorang Kepala Rumah Tangga
* 4 Jenis Kebahagiaan Bagi Orang Awam Yang Menjalani Kehidupan Berkeluarga
* 4 Nilai yang Menunjang Kebahagiaan Orang Awam Selamanya
* 4 Macam Hal yang Berguna pada Kehidupan Sekarang
* 10 Perbuatan Baik
* 7 Harta Kekayaan Sejati
* Hal - Hal yang Memboroskan Kekayaan
* Dana dari Orang yang Berbudi Luhur
* Kondisi yang diminati, yang menyenangkan, dan yang sulit diperoleh di Dunia ini
* Sigalovada Sutta
* Sigalovada Sutta - Format Buku
* Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua ( Dan Mertua )
* Arah Menghormat
* Arah Menghormat - 02
* Kalyana Mitta
* Persahabatan yang Baik
* Persahabatan yang Baik - 02
* 4 Macam Sahabat Yang Berhati Tulus